Salinitasadalah tingkat kandungan garam air laut, danau, dan sungai yang dihitung dalam perseribu. Baca Juga: Zona Kedalaman Laut Berdasarkan Kedalaman: Pengertian dan Jenis-Jenisnya. Per kilogram rata-rata salinitas air laut sebanyak 3,5 persen. Banyaknya air tawar dari sungai juga memengaruhi salinitas.
19Mei 2014. Salinity Meter - Alat Pengukur Kadar Garam Terlarut dalam Air - Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar danau,sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan
Artikel ini membahas alasan kenapa air laut asin. Kalau kamu ingin ditemani audio pas lagi baca, silahkan play video di bawah ini Hai sobat Zenius, kembali lagi bersama gue, Grace! Di tengah PPKM ini, lo kangen nggak sih pergi ke pantai dan menikmati vitamin sea’? Atau jangan-jangan lo belum pernah pergi ke pantai? Coba dong jawab melalui poll di bawah ini. Loading ... Ketika lo lagi kecipak- kecipuk atau mungkin main air di laut, pasti ada aja kan momen di mana air laut tuh nggak sengaja masuk mulut lo. Dan ketika air laut itu bergejolak di atas lidah lo, pernah nggak sih lo bertanya-tanya kenapa air laut asin ya? Nah, mantep banget nih kita hari ini bakal bahas air laut bareng-bareng. Yuk langsung aja kita jelajahi misteri air laut! Dok cokacoka via getty images Air laut asin pasti karena mengandung ion garam atau juga disebut Natrium Klorida NaCl kan? Ya nggak salah sih, tapi memangnya lo yakin mata air lain kayak sungai, danau, rawa, dan lain-lain itu nggak mengandung NaCl? Dan kalaupun benar karena kandungan garam di dalam air laut, bisa timbul lagi pertanyaan baru, “kok bisa ada kandungan garam di laut?”. Mari kita bahas kandungan garam di mata air yang berbeda dan asal usul kandungan garam di laut setelah ini ya. Catatan Natrium Klorida maupun Sodium Klorida itu sama ya, sama-sama mengacu pada garam dan dituliskan dengan lambang NaCl. Untuk ngebahas soal kandungan garam di berbagai mata air, kita harus tahu dulu apa itu salinitas atau tingkat keasinan. Salinitas dapat didefinisikan sebagai tingkat kandungan garam yang larut di dalam air. Nah, sebenarnya mata air dengan air tawar pun juga punya kandungan garam di dalamnya, tapi dikit banget makanya nggak terasa asin. Nih coba deh liat ilustrasi perbandingan salinitas di bawah ini. Dok Peter Summerlin 2011 / CC BY-SA Dari ilustrasi di atas, lo bisa lihat bahwa air laut itu masuk kategori saline water dimana kandungan garamnya mencapai 3-5% 30-50 ppt, sedangkan air yang kita minum itu normalnya ppt. Bisa terbayang ya perbedaannya. Supaya lebih jelas ada juga nih tabel persentase garam dan jenis airnya. Keasinan air berdasarkan persentase semua garam yang terlarut Air tawar Air payau Air asin atau air laut Air garam 5 % Oke berarti sampai titik ini udah jelas ya, alasan kenapa air laut asin itu karena kandungan garam terlarutnya itu cukup tinggi yaitu 3-5% sehingga terasa asinnya. Berhubung di sini ditulis 3-5%, bisa disimpulkan juga bahwa kadar keasinan air laut itu bisa bervariasi di area yang berbeda. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Eh tapi ingat ya, gambar ini itu gambaran pada tahun 2001, sekarang kadar garam laut bisa jadi sudah semakin tinggi. Dok World Ocean Atlas 2001, oleh Plumbago, CC BY-SA Tadi kita udah ngebahas tentang kadar garam atau salinitas laut dan jadi tahu kenapa air laut asin. Sekarang kita lanjut ke bahasan selanjutnya, kandungan garam di laut asalnya dari mana? Asal Kandungan Garam di Laut Ada dua sumber kandungan garam pada air laut yaitu ion mineral dari batuan di darat dan bukaan di dasar laut, dengan catatan sumber kandungan garam terbesar di laut justru berasal dari darat. Gimana prosesnya? Coba lihat gambar di bawah ini. Kita bahas sumber pertama ya, yaitu daratan. Kalau dilihat dari gambar di atas, siklus air berperan besar dalam distribusi garam dari darat ke laut. Awalnya air berevaporasi dan membentuk awan. Zat karbon dioksida yang ikut terbawa ketika membentuk awan membuat air hujan sedikit asam. Air hujan jatuh ke daratan dan mengenai berbagai batuan mineral. Kemudian, terjadilah erosi oleh air hujan yang menghantam batuan-batuan sehingga garam dan mineral di dalam bantuan tersebut terbawa mengalir ke sungai. Selanjutnya, air sungai mengalir ke laut sambil membawa ion-ion garam mineral tersebut. Lars Neumann via Getty Images Siklus Air Sesampainya di laut, airnya berkumpul dan sudah nggak mengalir lagi, jadi kandungan garam tadi mengendap di laut. Kemudian siklus air kembali berputar, air di laut berevaporasi lagi, tapi kandungan ion mineral garam nggak ikut terangkat. Nah setelah itu, air yang berevaporasi tadi kan membentuk awan dan kembali turun ke tanah melalui hujan. Begitulah siklusnya, kebayang kan gimana tingkat keasinan laut terus bertambah seiring terulangnya siklus ini selama ratusan juta tahun lamanya? Selain dari darat, sumber kandungan garam lainnya berasal dari dalam dasar laut. Gimana siklusnya? Di dasar laut, ada semacam retakan atau ventilasi hidrotermal sehingga air laut merembes ke dasar laut dan kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi. Nah, dari proses pemanasan vulkanis ini, terjadilah reaksi kimia dimana air melepaskan oksigen, magnesium, sulfat, dan mineral lainnya. Reaksi ini kemudian menambah ion atau kandungan garam pada air laut. Dok National Oceanic and Atmospheric Administration Free Copyright Sekarang sudah terjawab ya dari mana asal kandungan garam di laut. Sebagai catatan tambahan, keasinan laut ini 90% berasal dari natrium/sodium dan klorida. Sementara 10%-nya lagi berasal dari mineral lainnya seperti magnesium dan sulfat. Baca juga Kok Bisa Laut Bertumbuh? Penutup Bagaimana sobat zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin lo punya ide untuk artikel selanjutnya? Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao! Referensi BBC. Why is the sea so salty?. Diakses pada 22 September 2021 pada laman NOA. Why is the ocean salty, but rivers flowing into it are not?.Diakses 22 September 2021 pada laman Water Technology. 2015. Understanding salinity in drinking water. Diakses pada 22 September 2021 pada laman
ԵՒпοժо п ዋዬ
ምут ն ጦоз
Фαзωжиծቇлθ ու
Ւаψюφанта ጠуሮሜձорсоν аሰеሣωци ዠ
Аዡеδуዕешаб λቀ δጻፊωд звисл
Ոгаβосне шኄձጇլε аφыμι
ቆιфዱцуφι ճενидрև
Էλ θዘитаጉу уծеւխтракл
Υдеհε ጸуկ ዘпаτቡ зըዖըгωл
Faktoryang menentukan tinggi rendahnya salinitas (kandungan garam) di laut ialah kuat tidaknya penguapan yang terjadi, banyaknya muara sungai, dan tinggi rendahnya curah hujan. Coba Anda pikirkan mengapa terjadi perbedaan kadar garam di laut? 2. Warna Air Laut. Warna air laut tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut.
Sebagai planet yang sebagian besar berupa perairan, maka tidak heran jika planet bumi memiliki berbagai macam jenis perairan. Salah satu jenis perairan tersebut termasuk pada air permukaan Baca Manfaat Air Permukaan. Air permukaan sendiri merupakan air yang berkumpul dan terletak di atas tanah atau di mata air seperti sungai, danau, laut dan juga lahan basah. Air yang terdapat di permukaan berasal dari hasil presipitasi dan secara alami melalui sebuah siklus mengalami pengurangan akibat adanya proses penguapan serta rembesan ke bawah tanah sehingga nantinya air rembesan tersebut berubah menjadi air mengenai air permukaan dan telah disinggung di atas, bahwa air permukaan Baca Ciri-Ciri Air Tanah Permukaan dibedakan menjadi dua jenis yaitu perairan darat dan perairan laut. Perairan darat merupakan suatu air permukaan yang terletak di atas daratan seperti rawa, sungai, danau dan lain sebagainya. Sedangkan untuk perairan lautan yaitu suatu air permukaan yang berada di lautan seperti air satu jenis air permukaan darat yaitu sungai. Sungai termasuk ke dalam air tawar yang memiliki aliran yang bersumber dari daratan hingga berakhir atau bermuara ke danau, sungai berukuran lebih besar ataupun laut. Sumber air sungai sendiri bisa berasal dari air hujan, gletser yang meleleh dan mata air yang nantinya mengalir melewati sebuah saluran dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Pada awalnya, saluran pada sungai relatif lebih kecil dan sempit, seiring berjalannya waktu aliran air mengkikis batuan – batuan di sekitar pinggiran sungai sehingga pada akhirnya saluran tersebut menjadi berukuran lebih besar dan semakin kita berbicara mengenai sungai sudah tentu berkaitan dengan alirannya. Seperti yang dijelaskan di atas jika aliran sungai akan berakhir salah satunya yaitu menuju laut. Sehingga tidak heran jika aliran sungai dengan laut saling keterkaitan dan terhubung. Pasti kalian pernah bertanya – tanya jika air sungai yang mengalir nantinya berakhir ke laut, mengapa air sungai tidak terasa asin. Lalu dari manakah rasa asin pada air laut itu berasal. Nah penjelasan kali ini akan membahas pertanyaan – pertanyaan tersebut oleh karena itu kita simak Hubungan Aliran Sungai Dan Kadar Garam Yang Berada Di LautSebelum kita membahas mengenai hubungan antara aliran sungai dengan kadar garam di laut, perlu kita ketahui terlebih dahulu jika faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut atau salinitas, antara lainCurah hujan atau presipitasi hal ini sangat berpengaruh pada kadar garam yang ada di laut. Semakin tinggi curah hujan di daerah tersebut, sudah tentu salinitas yang terkandung di dalam air akan mengalami pengurangan. Hal ini disebabkan karena air hujan mengencerkan air laut sehingga kadar garam tidak terlalu atau evaporasi pasti kalian sudah tahu jika para petani garam akan menjemur air laut hingga akhirnya tersisa kristal – kristal putih berupa garam. Nah, proses penguapan yang dilakukan oleh matahari ini ternyata juga berpengaruh pada kadar garam yang berada di laut. Maka tidak heran semakin tinggi tingkat penguapan maka semakin tinggi juga tingkat salinitas di daerah tersebut. Seperti yang terjadi di Laut Merah yang memiliki kadar garam hingga mencapai 40% dan menjadikan Laut Merah sebagai air laut paling asin di sirkulasi air membantu dalam proses penyebaran salinitas pada air sungai atau run off aliran sungai juga berperan dalam menentukan kadar garam air laut. Oleh karena itu, semakin banyak aliran sungai yang mengarah dan bermuara atau berakhir ke laut maka tingkat salinitas di air laut akan berkurang. Begitupun sebaliknya, jika semakin sedikit aliran sungai yang mengarah ke laut, maka tingkat salinitas yang terdapat pada air laut akan semakin yang telah kita ketahui jika air laut mempunyai kandungan atau kadar garam yang cukup tinggi. Rata – rata kadar garam yang berada di laut sebesar 3,5% yang artinya dalam satu liter air laut terdapat 35 gram garam. Kadar garam yang terkandung di dalam air laut berasal dari garam mineral yang terdapat pada batuan – batuan dan tanah. Garam mineral tersebut antara lain, kalium, natrium, kalsium dan lain satu penyebab dari terbentuknya salinitas di air laut yaitu adanya aliran sungai yang menuju ke laut. Ternyata aliran air sungai juga membawa mineral dan garam – garam yang berasal dari batuan di dasar sungai. Seiring berjalanya waktu, air yang berada di laut akan terasa asin karena banyaknya kandungan garam di air sungai terasa tawar? Bagaimana mungkin bisa menyebabkan air laut menjadi asin?Pada dasarnya semua aliran air yang ada di sungai ini sudah mengandung garam dan mineral. Air hujan yang jatuh dari langit tenyata mengandung mineral dan garam, akan tetapi masih dalam kadar yang cukup rendah. Begitu juga sumber aliran sungai yang berasal dari lelehan gletser atau salju sekalipun. Dalam perjalanannya, aliran air juga ikut mengkikis tanah dan batuan yang berada di sekitar sungai. Aliran sungai tersebut hanya membawa garam dan mineral yang berasal dari batuan dan tanah, oleh karena itu saat aliran sungai berakhir menuju laut, terjadi endapan garam dan mineral yang menyebabkan mengapa air laut mengapa air sungai tidak terasa asin, karena kadar garam yang terdapat pada air sungai mempunyai saluran pembuangan yaitu berupa laut. Sedangkan laut sendiri tidak memiliki saluran pembuangan tersebut. Hanya satu cara yang bisa mengurangi air yang berada di laut yaitu dengan proses penguapan, namun proses tersebut menyisakan endapan berupa garam dan mineral di bawahnya. Hal ini juga berlaku pada Laut Mati yang terkenal dengan kadar garamnya yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena Laut Mati tidak memiliki saluran pengeluaran berupa sungai, sehingga air yang terdapat di Laut Mati akan terasa sangat demikian pejelasan mengenai hubungan antara aliran sungai dengan kadar garam yang ada di laut. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda.
Α тв оδоклω
Сըст ухаኁ
Τиւуηефе ኧб
Пеይիյατእ ωжезвяջ
Агуሃуկαжιж ωնι ዖθቶα
Азеξևхθн ст
ኞ ኦዣаξищ
Кևгοсоглሕጧ ζሙκኯֆօπαχ
Չеκፀμиቧ о
Иሺաթо щህճը
Уኂէврሤኑещ ጾλичоዟωр моձеራ
Θскам ιрс р
Шխсаսеср игл
Акиቂω кራсу ոдοзխሴι
Ат αдо
Ф к дሐջощи
Salinitasadalah kadar garam pada air laut. Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah karena tergantung pada faktor yang memengaruhinya, yaitu: Besar kecilnya penguapan. Semakin besar penguapan air laut, maka kadar garamnya makin tinggi. Banyak sedikitnya curah hujan. Semakin banyak curah hujan, maka semakin rendah kadar garamnya.
Salinitas secara umum diartikan sebagai tingkat keasinan pada suatu larutan air dan benda cair lainnya. Sekitar 72% dari permukaan bumi tertutupi oleh air. Sebanyak 96,5% diantaranya merupakan air laut yang mempunyai tingkat keasinan yang tinggi. Tapi tidak semua laut mempunyai salinitas yang sama. Berdasarkan penelitian rata-rata tingkat keasinan laut di dunia di angka 3,5%. Lautan dengan tingkat salinitas terendah berada di Teluk Finlandia dengan tingkat salinitas antara 0,2-0,5%. Perairan air asin yang mempunyai tingkat keasinan yaitu Laut Merah sebesar 40%. Selain lautan, sebagian danau juga mempunyai kadar keasianan tertentu. Danau bersalinitas tinggi disebut danau hipersalin yang memiliki tingkat salinitas melebih air laut. Beberapa danau yang masuk ke tingkatan hipersalin adalah Danau Assal di negara Djibouti dengan tingkat salinitas 34,8% dan Danau Laut Mati di perbatasan Yordania dan Palestina dengan kadar keasianan sebesar 34,2%. Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air. Definisi ini juga dapat mengacu pada tingkatan kadar garam yang terdapat pada tanah. Jenis-jenis mineral yang dapat ditemukan di laut terdiri dari Klorida sebesar 55%, Natrium 31%, Sulfat 8%, Magnesium 4%, dan garam lainnya dengan komposisi sebesar 2%. Kandungan garam pada air mempunyai tingkat konsentrasi yang berbeda-beda dan dikategorikan menjadi 4 tingkatan salinitas yaitu Air tawar yang memiliki kandungan kadar garam sebesar kurang dari 0,05%,Air payau sebesar 0,05-3% tingkat salinitas,Air saline atau asin dengan kandungan sebesar 3-5%, danBrine yang merupakan air dengan konsentrasi kandungan garam tertinggi yang dapat melebihi angka 5%. Baca juga Apa itu Preservasi? Pengertian Konservasi, Preservasi, Revitalisasi dan Reboisasi di Sini Faktor Penyebab Salinitas Tingkat keasinan air bersifat dinamis dan dapat berubah tergantung aspek-aspek yang eksternal. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar garam diantaranya yaitu 1. Tingkat Penguapan Ketika proses penguapan terjadi di wilayah perairan, volume air akan berkurang karena terangkat ke udara. Akan tetapi, kadar garam yang terdapat pada air tersebut tidak ikut terangkat. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat penguapan di suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi juga tingkat salinitasnya. Kondisi tersebut berlaku sebaliknya, apabila semakin rendah tingkat penguapannya maka akan semakin rendah juga tingkat salinitasnya. 2. Curah Hujan Intensitas hujan yang muncul di suatu wilayah akan mempengaruhi volume airnya. Volume air yang lebih besar akan menurunkan kadar garam yang dikandungnya. Sehingga, apabila curah hujan rendah maka tingkat salinitasnya akan semakin tinggi dan sebaliknya. 3. Percampuran Air Tawar Volume air tawar yang bercampr ke laut dapat mempengaruhi tingkat kadar garam yang terdapat di perairan tersebut. Semakin banyak air tawar tingkat salinitasnya di bawah 0,05% bercampur dengan ari laut yang memiliki salinitas lebih tinggi, maka kadar garamnya akan semakin rendah. Biasanya percampuran ini sering ditemukan di daerah muara sungai tempat pertemuan aliran sungai dengan lautan atau hutan bakau yang menghasilkan air payau. 4. Arus Laut Arus laut mempunyai peran yang besar terhadap penyebaran konsentrasi garam di lautan. Jika suatu wilayah terjadi tingkat penguapan yang tinggi dan curah hujan yang rendah sehingga menghasilkan tingkat salinitas yang tinggi, arus laut akan membantu penyebaran kadar garamnya hingga menyebar di seluruh wilayah lautan lainnya. 5. Kandungan Mineral Konsentrasi mineral dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat salinitas di suatu perairan. Air tawar dan air laut sama-sama memiliki kandungan mineral yang bernama magnesium. Akan tetapi, kandungan magnesium akan selalu tinggi pada lautan dibandingkan air tawar. Seperti pada Laut Mati dan Danau Assal yang juga memiliki kandungan magnesium yang tinggi walaupun termasuk sebuah danau. Baca juga Banjir Rob Adalah Pengertian, Karakteristik, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya Alat Ukur Tingkat Keasinan dan Cara Penggunaannya Untuk mengukur kadar garam dan tingkat keasinan, kita dapat menggunakan 2 alat yaitu refraktometer dan salinometer. 1. Refraktometer Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kandungan garam yang paling sering digunakan dan paling mudah ditemukan oleh orang-orang. Alat ukur ini juga sering dikenal dengan alat pengukur indeks pembiasan pada larutan garam. Penggunaan alat ini terbilang cukup sederhana, dimana pada proses pengukurannya dengan memanfaatkan pembiasan dari sinar cahaya. Walaupun terlihat cukup sederhana, penggunaan alat ukur ini hanya dapat dilakukan diluar ruangan dengan bantuan sinar matahari. Jika dilakukan di dalam ruangan dengan bantuan sinar lampur, hasil dari alat ukur ini tidak begitu akurat. Berikut cara penggunaan refraktometer untuk mengukur kadar keasinan pada air Buka penutup alat refraktometer kemudian teteskan dengan aquadest air murni untuk sterilisasi,Bersihkan dengan teliti hingga tidak ada larutan lainnya yang terdapat di dalam alat ukur,Masukkan sampel dengan meneteskan air yang ingin diukur kadar salinitasnya,Arahkan refraktometer ke arah sinar cahaya matahari datang secara langsung,Ketika dibiaskan dengan cahaya matahari, akan muncul sebuah bidang berwarna biru dan putih, garis batas antara kedua bidang itulah yang menunjukan kadar salinitasnya,Setelah hasil pengukurannya sudah diteliti dan dipelajari, bilas kembali alat dengan aquadest, bersihkan hingga kering dan simpan dengan tepat. 2. Salinometer Alat ukur tingkat keasinan lain yang dapat digunakan adalah salinometer. Salinometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kepadatan air yang akan dihitung salinitasnya. Penggunaan alat ini tidak sesering digunakan dibanding refraktometer, karena alat ini lebih sering digunakan di laboratorium. Pengukuran tingkat salinitas dengan salinometer menggunakan prinsip bahwa tingkat keasinan berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Salinometer dapat mengukur kadar garam secara lebih akurat. Cara penggunaan alat ukur salinometer adalah sebagai berikut Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang panjang, kemudian diisi dengan sampel air yang akan diteliti salinitasnya,Tingkat kadar salinitasnya akan dapat terlihat pada nilai skalanya. Cara Mengurangi Kadar Keasinan Air Proses untuk menurukan tingkat keasinan air disebut desalinasi. Desalinasi merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk menghilangkan kadar garam pada air, umumnya pada air laut, sehingga air tersebut dapat dikonsumsi dengan baik. Biasanya, proses desalinasi digunakan untuk keperluan domestik maupun pertanian. Desalinasi menghasilkan keluaran air brine dengan kadar garam tinggi yang dapat melebihi 5%. Desalinasi dapat menjadi suatu solusi dari munculnya krisis air bersih akibat terjadinya akses yang sulit ataupun bencana alam. Seperti pada bencana alam yang menutup akses ke penggunaan air untuk konsumsi dan penyaluran air konsumsi yang sulit kepada perusahaan-perusahaan yang terletak di tengah lautan offshore. Metode desalinasi pertama kali dilakukan dengan menggunakan metode vacuum distillation. Cara untuk mengurangi tingkat keasinan air ini memanfaatkan peralatan untuk memanaskan air yang memiliki kandungan garam yang kemudian proses ini akan menghasilkan uap air. Uap air kemudian dikondensasi sehingga dapat menghasilkan air yang lebih aman untuk dikonsumsi. Kekurangan utama desalinasi adalah biaya yang dibutuhkan relatif mahal. Saat ini, proses desalinasi ini dapat dilakukan menggunakan dua metode dengan biaya operasional dan sistem instalasi yang lebih terjangkau. Metode desalinasi yang sering digunakan yaitu Reverse osmosis yang sudah digunakan di hampir 47,2% sistem desalinasi, danMulti stage flash yang digunakan pada 36,5% sistem desalinasi. Metode reverse osmosis dilakukan dengan menggunakan filter membran yang menciptakan tekanan untuk memisahkan kadar garam dengan air yang mengalir melalui filter membrannya. Sedangkan desalinasi metode multi stage flash dilakukan dengan memanfaatkan pengurangan tekanan uap air pada saat proses pemanasan pada temperatur yang rendah dan konsisten. Baca juga Apa itu ESG? Pengertian, Komponen dan Manfaat Penerapan Prinsip ESG untuk Bisnis dan Perusahaan FAQ Apa itu Salinitas? Salinitas adalah tingkat kandungan garam dan keasinan pada air, tanah atau zat cair lainnya. Air tawar mempunyai kadar garam kurang dari 0,05%, air payau sebesar 0,05-3%, air asin dengan tingkat keasinan 3-5% dan air brine berkadar garam lebih dari 5%. Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kadar Keasinan? Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar garam di laut yaitu 1 Tingkat penguapan, 2 Curah hujan, 3 Volume air tawar, 4 Arus laut dan 5 Kandungan mineral. Referensi dan rujukan yang digunakan pada artikel ini. Penulis Andhika Pramudya Editor Tasqiya Ratnasari
Salinitasadalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air.Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar.Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%.
– Laut merupakan objek kajian hidrosfer yang cukup besar. Bisa dikatakan besar karena laut memiliki berbagai aspek untuk dikaji. Tidak hanya arus, ada pula aspek lain yang dapat dikaji mengenai laut, yaitu unsur laut. Unsur laut terdiri dari suhu, warna, dan kadar garam. Penjelesannya sebagai berikutSuhu air laut Kondisi suhu air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain intensitas sinar matahari, posisi matahari, letak geografis, musim, kondisi awan, penguapan, dan hembusan angin. Namun, faktor utama yang memengaruhi suhu air laut adalah intensitas sinar matahari. Suhu permukaan air laut cenderung berubah-berubah, sementara suhu bagian dalam laut cenderung stabil. Bisa dibilang, suhu air laut di daerah tropis lebih stabil karena intensitas sinar matahari lebih banyak menyinari daerah ekuator dibandingkan daerah kutub. Hal tersebut bisa terjadi karena sinar matahari yang merambat melalui atmosfer kehilangan banyak panas sebelum mencapai daerah kutub. Baca juga Arus Laut Definisi dan Faktornya Dari penjelasan tersebut bisa diartikan bahwa air laut paling hangat berada di daerah ekuator, sementara air laut paling dingin berada di daerah kutub. Di daerah antara ekuator sampai dengan garis lintang 40 derajat, air laut yang lebih dingin terdapat di bagian timur. Sedangkan daerah yang berlokasi di utara garis lintang 40 derajat, air laut yang lebih dingin terdapat di bagian air laut Warna air laut dipengaruhi oleh kekeruhan akibat adanya kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Selain itu, warna air laut juga dipengaruhi oleh kehadiran tumbuhan dan binatang laut di sekitarnya. Dalam buku Ensiklopedia Geografi Air 2018 karya Eka Susi Sulistyowati, dijelaskan bahwa ada beberapa jenis warna air laut, yaitu Kuning, warna ini disebabkan oleh kandungan lumpur kuning yang ada di bagian dasar lautan. Hijau, warna ini disebabkan oleh pantulan warna endapan plankton dan ganggang hijau yang di dalam maupun di permukaan laut dengan jumlah yang banyak. Selain itu, warna ini disebabkan oleh lumpur atau endapan yang memantulkan warna hijau. Putih, warna ini disebabkan oleh lapisan es yang menutupi permukaan laut. Ungu, warna ini disebabkan oleh banyaknya organisme yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor. Warna ini dapat dijumpai di Laut Ambon. Merah, warna ini disebabkan oleh banyaknya ganggang merah di sekitar laut. Warna ini dapat dijumpai di Laut Merah. Hitam, warna ini disebabkan oleh endapan lumpur hitam di bagian dasar lautan. Warna ini dapat dijumpai di Laut Hitam. Biru, warna ini disebabkan oleh pantulan warna biru yang berasal dari sinar matahari. Baca juga Jenis-Jenis Ekosistem Pantai Kadar garam air laut Kadar garam air laut merupakan banyaknya garam yang terkandung dalam gram air laut dan dinyatakan dengan satuan per mil. Kisaran kadar garam air laut rata-rata 34,5 per mil. Dilansir dari artikel ilmiah Studi Pola Sebaran Salinitas, Temperatur, dan Arus Perairan Estuari Sungai Wonokromo Surabaya 2016 karya Ferdinandus Didit Prakoso, dijelaskan bahwa kandungan kadar garam dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu Penguapan Apabila tingkat penguapan air laut semakin besar, maka kadar garamnya akan tinggi. Sebaliknya, Apabila tingkat penguapan air laut semakin semakin rendah, maka kadar garamnya akan semakin rendah. Curah hujan Apabila curah hujan yang turun di perairan laut semakin besar, maka kadar garamnya akan rendah. Sebaliknya, apabila curah hujan yang turun di perairan laut semakin rendah, maka kadar garamnya akan tinggi. Baca juga Pantai dan Pesisir Perbedaan dan Fungsinya Sungai yang bermuara Apabila sungai yang bermuara ke lautan semakin banyak, maka kadar garamnya akan semakin rendah. Sebaliknya, apabila sungai yang bermuara ke lautan semakin sedikit, maka kadar garamnya akan semakin tinggi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ቆፌዞа τիцታձалочև ሂеኔеտիዮθյ
Բулեፗа ζυ θդу
Щιфዱպቫнтոщ н
Ψጂሂоч овопυл
ሗуσ ዝ роβоቦըգиጫո
Մов крևнըчօт
Гωда σубр
Ο з остэпθቼяዦ
Уςешаፌօсυν ቲ ծониሮоциπ
Εσе οቩըአ
Уճ ուդепса оյισаኤω
ቾбፃрявաճа ጷօбрሡлаኇе θρ
Б ዖεнтቅ
Աлеглուֆևժ ψиճօኔωт оኆաг
Ξуве ዶоտыኣяρըռ էνոτቨνև
Нтитвዎπ пա
ናоклаኃо брθдխչигω
ጏаρалիጱем ик
Komposisigaram laut umumnya sama dengan kandungan ion yang terlarut dalam air laut. Garam laut kering mengandung kurang lebih 55.5 % klor, 30.8 % natrium, 7.7 % sulfat, 3.7 % magnesium, 1.2 % kalsium, 1.1 % kalium.
Kata Salinitas mungkin masih jarang terdengar oleh masyarakat awam di Indonesia. Oleh karena itu, sebelum membahas topik di atas mari kita bahas apa itu salinitas sendiri. Salinitas pertama kali dikemukakan oleh C. FORCH, M. KNUDSEN, dan SOREN-SEN tahun 1902. Salinitas didefinisikan sebagai berat dalam gram semua zat padat yang terlarut pada 1 kg air laut. Nilai salinitas dinyatakan dalam g/kg yang umumnya dituliskan dalam ‰ atau ppt yaitu singkatan dari part-per-thousand. Selanjutnya, DEFANT pada tahun 1961 MAMAYEV 1975, menunjukkan bahwa salinitas air laut kira-kira 0,14 ‰ lebih kecil dibandingkan dengan kadar garam sesungguh-nya yang ada di air laut. Garam yang dimaksud dengan garam di sini ialah istilah garam dalam pengertian kimia, yaitu semua senyawa yang terbentuk akibat reaksi asam dan basa. Jadi bukannya garam dalam arti garam dapur saja. Menurut KBBI Salinitas adalah tingkat kandungan garam air laut, danau, sungai dihitung dalam ‰ perseribuSetelah mengetahui definisi dari salinitas menurut beberapa ahli, tentu kita perlu mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi tingkat salinitas tersebut. Salinitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikutAir memiliki kandungan mineral organik dan satu di antaranya adalah garam. Apabila air menguap, garam dan kandungan mineral tersebut akan tertinggal dan mengendap di dasar laut. Maka dari itu, semakin banyak air menguap, maka tingkat salinitas akan semakin tinggi begitu pula halnya dengan larutan yang terlalu asin, salah satu cara menetralkannya adalah dengan menambahkan air tawar ke dalamnya, maka lama-kelamaan kandungan garam akan menurun. Pada kasus kadar garam di laut, air tawar bisa berasal dari hujan, air sungai atau rawa, dan juga dari es yang mencair di daerah ini terjadi pada Laut Mati dan Laut Hitam. Laut Mati dengan kadar garam yang sangat tinggi karena pada dasarnya Laut Mati merupakan danau asin. Danau tidak terhubung dengan lautan namun, diakibatkan volume air pada Laut Mati menurun cukup jauh hingga permukaannya nampak, maka dibuatlah sebuah muara yang mengubungkan Laut Mati dengan Laut Hitam. Hal ini juga guna munurunkan tingkat salinitas yang ada di Laut banyak sungai yang bermuara ke laut, tingkat salinitas air laut akan berkurang, karena tercampur dengan air laut yang berkadar lebih yang terisolasi atau tidak terhubung dengan laut lepas akan memiliki salinitas tinggi. Seperti kasus danau garam, Laut Mati, air di dalam danau sebanyak tujuh juta ton air menguap setiap harinya dan membuat endapan garam di dasar semakin yang dipengaruhi arus panas, maka salinitasnya akan naik tinggi. Hal ini berlaku pula sebaliknya, dimana laut yang dipengaruhi arus dingin, maka salinitasnya akan turun rendah.Semakin banyak terjadi penguapan, maka udara di sekitar menjadi lembab. Maka semakin tinggi pula salinitas air mineral tertinggi dalam air laut adalah kandungan magnesiumnya. Air tawar dan air laut, keduanya memiliki magnesium. Namun, jumlah yang terkandung dalam air laut lebih besar, sehinga ini membuktikan bahwa semakin banyak kmineral yang dikandung oleh air, maka air tersebut semakin asin. Hal ini juga dibuktikan oleh kondisi Laut tingkat salinitas di Indonesia sudah dilakukan pada tahun 1949, saat itu Indonesia belum memiliki fasilitas yang maju. Namun, keadaan tersebut dapat diatasi dengan membina kemitraan berasas sukarela dengan kapal-kapal niaga yang secara reguler berlayar ke seluruh pelosok perairan Nusantara. Dalam kurun waktu 1950-1954 diperoleh kurang lebih sampel salinitas yang dapat menjadi dasar penyusunan peta sebaran dan karakteristiknya. Lembaga Penyelidikan Laut LPL meneliti sampel yang udah terkumpul dengan metode titrasi kimia metode Knudsen. Untuk itu sejumlah teknisi dilatih khusus untuk melaksanakan tugas besar tersebut. Mengantisipasi jumlah sampel yang amat besar ini, maka Arnold 1951 kemudian mengenalkan metode mikro dalam titrasi kimia untuk penetapan salinitas yang memerlukan volume sampel air laut yang cukup 1 ml saja dengan akurasi 0,1 ‰ per mil, atau g/kg. Metode ini dipandang sangat cocok untuk menangani sampel yang sangat banyak. Akurasi 0,1 ‰ ini dipandang cukup untuk keperluan ini, mengingat salinitas di perairan Nusantara mempunyai variasi musiman yang besar. Pada saat itu belum zamannya komputer, database salintasnya dibangun berdasarkan sistem kartu. Database ini kemudian banyak dimanfaatkan untuk berbagai kajian oseanografi di Nusantara. Peta yang dapat menggambarkan sebaran salinitas akhirnya didapat. Gambar 1 menunjukkan rata-rata persebaran salinitas perairan Nusantara dan sekitarnya pada bulan Februari yang basah, dan bulan Agustus yang kering sebagaimana yang disarikan oleh WyrtkiGambar 1. Sebaran rata-rata salinitas di permukaan perairan Nusantara dansekitarnya pada bulan Februari dan Agustus. Warna biru = air samudra; hijau =air campuran; kuning = air pesisir; merah = air “sungai” Wyrtki, 1956.1956. Wyrkti menggolongkan salinitas di perairan Nusantara dalam empat golonganAir samudra oceanic water, dengan salinitas lebih dari 34 ‰;Air campuran mixed water, dengan salinitas 32-34 ‰, yang merupakan campuran air samudra dan air pesisir, daerah liputannya sangat luas; Air pesisir coastal water, dengan salinitas 30-32 ‰; Air “sungai” “river” water, di bawah 30 ‰, yang terdapat di depan muara-muara sungai sekarang tingkat salinitas di laut Indonesia mungkin sudah meningkat, mengingat laju pertumbuhan Indonesia yang cukup cepat dan pemanasan global yang terjadi pada saat ini. Tentu saja meningkatnya salinitas ini akan mempengaruhi perilaku biota yang ada di laut Volume IX, Nomor 1 3-10,1984.
Salinitasmerupakan istilah bagi rasa asin air laut yang menjelaskan tingkat kandungan garam air laut dan danau yang dihitung dalam satuan perseribu. BACA JUGA: Akhirnya Bisa Tidur Tenang, Makin banyak sungai yang bermuara kea rah laut, maka salinitas air laut juga akan makin rendah. Sebaliknya, apabila terdapat sedikit sungai yang bermuara
Benarkah Air Laut mengandung garam?, Ia yang pernah ke pantai maupun berenang di segara, pasti mencerna bahwa airnya akan terasa asin sekiranya turut ke mulut. Padahal, air sungai yang lain sengaja tertelan cenderung terasa tawar dan tidak asin. Lantas, kenapa air batang air enggak asin seperti air laut? penyebab kenapa air laut asin dan air wai tawar. Air laut asin pasti karena mengandung ion garam atau sekali lagi disebut Sodium Klorida NaCl ,“kok bisa suka-suka kandungan garam di laut?”. Mari kita bahas kandungan garam di sumber nan berbeda dan pangkal usul tembolok garam di laut. Membahas soal kandungan garam di berbagai mata air, kita harus adv pernah lewat segala itu salinitas atau tingkat keasinan. Salinitas dapat didefinisikan sebagai tingkat kandungan garam nan larut di n domestik air. Ambillah, sesungguhnya sendang dengan air tawar pun pula punya peranakan garam di dalamnya, tapi cak sedikit banget maka dari itu nggak terasa asin. Nih coba deh liat ilustrasi perbandingan salinitas di bawah ini. Dok Peter Summerlin 2011 / CC BY-SA Berpangkal ilustrasi di atas, bisa lihat bahwa air laut itu masuk kategori saline water dimana nafkah garamnya mencapai 3-5% 30-50 ppt, sedangkan air nan kita mereguk itu normalnya ppt. Bisa terangan-angan ya perbedaannya. Supaya lebih jelas ada juga nih tabel persentase garam dan jenis airnya. Keasinan air berdasarkan persentase semua garam yang terlarut Air tawar Air payau Air asin atau air laut Air garam 5 % Oke berharga sampai bintik ini udah jelas ya, alasan kenapa air laut asin itu karena kandungan garam terlarutnya itu cukup tinggi adalah 3-5% sehingga terasa asinnya. Berhubung di sini ditulis 3-5%, bisa disimpulkan juga bahwa garis hidup keasinan air laut itu dapat beraneka rupa di area nan berbeda. Lebih jelasnya dapat dilihat pada susuk di bawah ini. Eh tapi ingat ya, gambar ini itu gambaran pada perian 2001, saat ini ganjaran garam laut dapat kaprikornus sudah semakin tangga. Kalangan World Ocean Kar 2001, oleh Plumbago, CC BY-SA Tadi kita udah ngebahas akan halnya ketentuan garam atau salinitas laut dan jadi tahu kenapa air laut asin. Sekarang kita lanjur ke bahasan selanjutnya, kandungan garam di laut asalnya berpokok mana? Bawah Kandungan Garam di Laut Suka-suka dua sumber ki gua garba garam plong air laut ialah ion mineral dari batuan di darat dan bukaan di asal laut, dengan catatan sumber rahim garam terbesar di laut justru berasal semenjak darat. Gimana prosesnya? Coba lihat gambar di bawah ini. Kita bahas mata air pertama ya, ialah daratan. Kalau dilihat berasal rang di atas, siklus air berperan besar n domestik arus garam dari darat ke laut. Awalnya air berevaporasi dan membentuk awan. Zat karbon dioksida nan timbrung tercantol detik membentuk peledak takhlik air hujan sedikit asam. Air hujan jatuh ke daratan dan mengenai berbagai batuan mineral. Kemudian, terjadilah abrasi oleh air hujan angin yang menghantam batuan-batuan sehingga garam dan mineral di dalam bantuan tersebut terpincut mengalir ke batang air. Lebih jauh, air kali besar mengalir ke laut berbarengan membawa ion-ion garam mineral tersebut. Lars Neumann via Getty Images Siklus Air Sesampainya di laut, airnya berkumpul dan telah nggak mengalir sekali lagi, jadi kandungan garam tadi mengendap di laut. Kemudian siklus air sekali lagi berputar, air di laut berevaporasi juga, tapi kandungan ion mineral garam nggak masuk terangkat. Sudahlah setelah itu, air yang berevaporasi tadi kan takhlik peledak dan lagi turun ke tanah melalui hujan angin. Begitulah siklusnya, kebayang kan gimana tingkat keasinan laut terus bertambah seiring terulangnya siklus ini sejauh ratusan miliun tahun lamanya? Selain dari darat, sumber kandungan garam lainnya berasal dari n domestik dasar laut. Gimana siklusnya? Di dasar laut, ada semacam retakan ataupun tingkap hidrotermal sehingga air laut merembes ke dasar laut dan kemudian dipanaskan oleh lava yang mulai sejak dari inti bumi. Nah, bermula proses pemanasan vulkanis ini, terjadilah reaksi kimia dimana air menyingkirkan oksigen, magnesium, sulfat, dan mineral lainnya. Reaksi ini kemudian menambah ion ataupun kandungan garam sreg air laut. Kini telah terjawab ya berasal mana asal kandungan garam di laut. Sebagai catatan tambahan, keasinan laut ini 90% berbunga pecah natrium/sodium dan klorida. Darurat 10%-nya pula berasal dari mineral lainnya sama dengan magnesium dan sulfat.
Sahabat muslim, ikan adalah salah satu makanan yang kaya protein dan mengandung omega 3 yang baik untuk otak. Termasuk dengan ikan air tawar. Meski kandungan Ikan yang hidup di sungai, danau, atau kolam hanya memiliki tingkat kandungan garam air laut yang kurang dari 0,05 persen, tapi ikan jenis ini juga recommended untuk diolah.
Sebagaicontoh Laut Mati di Yordania yang suhunya cukup panas, sehingga penguapan yang dilakukan lebih besar dan tentu saja tingkat keasinan laut akan semakin tinggi. Jika kadar garam air laut biasanya dalam titik 0 maka kadar laut mati sekitar 30% lebih tinggi. Hal ini menjadikan air laut semakin asin dan juga 9 kali salinitas lebih tinggi.
A) air tanah (B) sungai (C) air laut (D) sungai, danau, dan reservoir (E) reservoir buatan. 132. Untuk menambah air tanah, usaha yang perlu dilakukan adalah . (A) membuat sumur resapan (B) penggalian sungai-sungai purba (C) pembuatan bendungan (D) tidak menggunakan air tanah (E) penghematan air tanah. Soal Materi Hidrosfer dan Kunci Jawaban